Pemilu telah usai, namun walaupun penghitungan hasil pemilu masih dalam proses dan belum ada ketentuan final terhadap hasil pemilu tersebut, pemerintah telah ancang-ancang akan menaikan pajak sebesar 12%. Yang menjadi keprihatinan adalah alasan dasar dari pemerintah menaikan pajak yaitu karena rakyat mendukung keberlanjutan. Padahal dengan menaikan pajak ini pasti akan menjadikan rakyat semakin kesulitan terlebih imbas dari pajak mengakibatkan kenaikan harga dari semua produk di masyarakat.
Seakan kena jebakan Batman, alasan menaikan pajak karena rakyat pro keberlanjutan yang disinyalir oleh pemerintah karena Paslon 02 berpeluang terpilih menjadikan kesedihan yang sangat mendalam bagi rakyat. Banyak masyarakat yang menentukan pilihannya ke salah satu calon bukan karena programnya, bahkan teramat banyak rakyat yang tidak tahu akan kemana negeri ini akan dibawa oleh salah satu kandidat capres.
Di perkampungan dan pedesaan, banyak rakyat yang menentukan pilihannya karena persoalan bujuk rayu, money politik sangat memporak porandakan semua sendi kehidupan berbangsa. Saat ini pemerintah justru membawa kabar buruk dengan akan menaikan pajak PPN 12% karena itu mendapat dukungan dari rakyat, entah apa yang ada di benak elite politik, rakyat mana yang mereka maksud.
Saatnya kita berduka mendengar kabar buruk tersebut.
